Sumber : Radar Tasikmalaya
BUNGURSARI – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menuntut Pemerintah Kota Tasikmalaya transparan dan menjelaskan terkait rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014.
Mereka menilai, pelaksanaan rekrutmen abdi negara tersebut terindikasi ada kecurangan dan berbau nepotisme. Untuk itu, kemarin (13/1) puluhan mahasiswa PMII berunjuk rasa dengan mendatangi kantor Balekota.
Para pengunjuk rasa meminta Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman, Sekda H Idi S Hidayat dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kuswa Wardana memberikan klarifikasi terkait carut marutnya rekrutmen CPNS.
Namun, karena orang nomor satu sakit dan sekda sedang melaksanakan kegiatan musrembang. Para pengunjuk rasa hanya diterima oleh kepala BKD Kuswa Wardana.
Tidak puas hanya diterima kepala BKD, pengunjuk rasa merangsak masuk sampai kedepan pintu ruang wali kota untuk memastikan wali kota berada ditempat atau tidak. ”Kita ingin wali kota, sekda dan kepala BKD menjelaskan transparansi pelaksanaan CPNS 2014,” ujar Koordinator Aksi Wahab Sudrajat kepada wartawan.
Menurutnya, dari hasil kajian serta pelaporan dari peserta CPNS. PMII banyak menemukan kejanggalan yang terindikasi ketidak profesionalan serta berbau unsur nepotisme. ”Kita mencoba mengadvokasi persoalan ini, agar visi misi pemkot yang mengedepankan profesionalisme bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan tes CPNS tahun 2014, pemkot seolah menutup-nutupi peluangan mengikuti tes. Hal itu, terlihat dari kurangnya sosialisasi di media massa. ”Tes CPNS 2014 terkesan hanya sebatas seremonial saja, tidak ada sikap trasnparan dari panitia. Padahal biasanya selalu gencar melakukan sosialisasi, ” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya menuntut pemkot meninjau ulang rekrutmen CPNS dan membatalkan hasil TKD CPNS. “Kami meminta wujudkan pemerintah yang bersih dari KKN,” ujarnya.
Kegagalan tes CPNS ini, kata dia, tak lepas dari lemahnya pengawasan dari DPRD. “Wakil rakyat harus bertanggung jawab dengan memberikan peringatan tegas kepada pemkot, dan menelisik indikasi nepotisme tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya Ajat Sudrajat mengaku memiliki bukti tentang adanya kecurangan dalam proses rekrutmen CPNS. “Kita dapat aduan dari masyarakat yang hasil tesnya tinggi yaitu 340, namun tidak lolos seleksi tanpa keterangan yang pasti,” ungkapnya.
Dia pun mengancam akan kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa bukti data-data terkait aduan tersebut supaya lebih jelas. “Kita juga meminta agar BKD juga memberikan data-data kepada kita, supaya jelas semua,” paparnya.
Dilain pihak, Kepala BKD Kota Tasikmalaya Kuswa Wardana menegaskan hasil rekrutmen CPNS sudah melalui sistem yang transparan. “Dari mulai perekrutan, persyaratan dan pengumuman sudah dicantumkan ke website,” ungkapnya.
Terkait tudingan adanya kecurangan dan nepotisme, kata dia, pihaknya terbuka untuk menanggap hal tersebut. “Kami mendukung kalau ada kecurangan-kecurangan silakan laporkan kepada kami,” jelasnya.
Kuswa mengaku siap meninjau ulang hasil rekrutmen CPNS, apanila ada pihak bukti dan data-data yang dianggap menjadi kecurangan. ”Kita terbuka, kalau ada bukti mari kita bahas dan kaji bersama,” terangnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Nurul Awalin yang menerima pengunjuk rasa membantah apabila DPRD lemah dalam melakukan pengawasan. “Komisi I sudah beberapa kali memanggil pihak pemkot saat tahapan pelaksanaan rekruitmen CPNS,” ungkapnya.
Namun, apabila ada temuan kecurangan. Pihaknya siap membantu mengusut kecurangan tersebut. ”Kalau memang kecurangan itu jelas, bisa saja dibentuk pansus. Agar penyelesaiannya berjalan tuntas, “ kata politisi Partai Golkar ini.
Dia pun menyarankan agar BKD bertindak transparan, salah satunya dengan mengumumkan siapa saja yang diterima dalam CPNS 2014 melalui media massa. “Seharusnya selain di websait juga harus ada pengumuman di media massa. Agar diketahui secara luas, “ tandasnya. (ali)
Mereka menilai, pelaksanaan rekrutmen abdi negara tersebut terindikasi ada kecurangan dan berbau nepotisme. Untuk itu, kemarin (13/1) puluhan mahasiswa PMII berunjuk rasa dengan mendatangi kantor Balekota.
Para pengunjuk rasa meminta Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman, Sekda H Idi S Hidayat dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kuswa Wardana memberikan klarifikasi terkait carut marutnya rekrutmen CPNS.
Namun, karena orang nomor satu sakit dan sekda sedang melaksanakan kegiatan musrembang. Para pengunjuk rasa hanya diterima oleh kepala BKD Kuswa Wardana.
Tidak puas hanya diterima kepala BKD, pengunjuk rasa merangsak masuk sampai kedepan pintu ruang wali kota untuk memastikan wali kota berada ditempat atau tidak. ”Kita ingin wali kota, sekda dan kepala BKD menjelaskan transparansi pelaksanaan CPNS 2014,” ujar Koordinator Aksi Wahab Sudrajat kepada wartawan.
Menurutnya, dari hasil kajian serta pelaporan dari peserta CPNS. PMII banyak menemukan kejanggalan yang terindikasi ketidak profesionalan serta berbau unsur nepotisme. ”Kita mencoba mengadvokasi persoalan ini, agar visi misi pemkot yang mengedepankan profesionalisme bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaan tes CPNS tahun 2014, pemkot seolah menutup-nutupi peluangan mengikuti tes. Hal itu, terlihat dari kurangnya sosialisasi di media massa. ”Tes CPNS 2014 terkesan hanya sebatas seremonial saja, tidak ada sikap trasnparan dari panitia. Padahal biasanya selalu gencar melakukan sosialisasi, ” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya menuntut pemkot meninjau ulang rekrutmen CPNS dan membatalkan hasil TKD CPNS. “Kami meminta wujudkan pemerintah yang bersih dari KKN,” ujarnya.
Kegagalan tes CPNS ini, kata dia, tak lepas dari lemahnya pengawasan dari DPRD. “Wakil rakyat harus bertanggung jawab dengan memberikan peringatan tegas kepada pemkot, dan menelisik indikasi nepotisme tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya Ajat Sudrajat mengaku memiliki bukti tentang adanya kecurangan dalam proses rekrutmen CPNS. “Kita dapat aduan dari masyarakat yang hasil tesnya tinggi yaitu 340, namun tidak lolos seleksi tanpa keterangan yang pasti,” ungkapnya.
Dia pun mengancam akan kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa bukti data-data terkait aduan tersebut supaya lebih jelas. “Kita juga meminta agar BKD juga memberikan data-data kepada kita, supaya jelas semua,” paparnya.
Dilain pihak, Kepala BKD Kota Tasikmalaya Kuswa Wardana menegaskan hasil rekrutmen CPNS sudah melalui sistem yang transparan. “Dari mulai perekrutan, persyaratan dan pengumuman sudah dicantumkan ke website,” ungkapnya.
Terkait tudingan adanya kecurangan dan nepotisme, kata dia, pihaknya terbuka untuk menanggap hal tersebut. “Kami mendukung kalau ada kecurangan-kecurangan silakan laporkan kepada kami,” jelasnya.
Kuswa mengaku siap meninjau ulang hasil rekrutmen CPNS, apanila ada pihak bukti dan data-data yang dianggap menjadi kecurangan. ”Kita terbuka, kalau ada bukti mari kita bahas dan kaji bersama,” terangnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Nurul Awalin yang menerima pengunjuk rasa membantah apabila DPRD lemah dalam melakukan pengawasan. “Komisi I sudah beberapa kali memanggil pihak pemkot saat tahapan pelaksanaan rekruitmen CPNS,” ungkapnya.
Namun, apabila ada temuan kecurangan. Pihaknya siap membantu mengusut kecurangan tersebut. ”Kalau memang kecurangan itu jelas, bisa saja dibentuk pansus. Agar penyelesaiannya berjalan tuntas, “ kata politisi Partai Golkar ini.
Dia pun menyarankan agar BKD bertindak transparan, salah satunya dengan mengumumkan siapa saja yang diterima dalam CPNS 2014 melalui media massa. “Seharusnya selain di websait juga harus ada pengumuman di media massa. Agar diketahui secara luas, “ tandasnya. (ali)
No comments:
Post a Comment