JAKARTA — Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) gelar buka bersama di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, Ahad (28/6) kemarin. Selain membahas program IKA-PMII, pertemuan dimanfaatkan sebagai ajang konsolidasi guna membicarakan beberapa hal terkait pelaksanaan Muktamar NU di Jombang nanti.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar IKA-PMII Achmad Muqowam berharap para kader PMII berkontribusi dalam membangun NU ke depan. “Bulan Syawal (Muktamar) adalah momentum bagi kita untuk berkontribusi bagi NU,” katanya.
Sejumlah tokoh IKA-PMII yang hadir dalam acara buka bersama antara lain, KH Nuril Huda (pendiri PMII), KH Ahmad Bagdja dan KH Masyhuri Malik (Dewan Pembina), Enceng Shobirin, Imdadun Rahmat, dan Adnan Anwar (Wasekjen PBNU), Hanif Dakhiri (Sekjen IKA-PMII yang juga Menteri Tenaga Kerja), dan Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama).
Sejumlah tokoh IKA-PMII yang aktif di partai politik juga hadir, antara lain Arvin Hakim Thoha (DPR RI PKB), Ahmad Mubarok (Partai Demokrat), Abdul Kadir Karding (Sekjen DPP PKB), Idrus Marham (Sekjen DPP Golkar), dan Endin Sofihara (PPP).
Adapun beberapa mantan Ketua Umum PB PMII dan para aulumni yang yang aktif di pemerintahan, badan otonom NU, ormas dan berbagai profesi juga hadir, antara antara lain Ali Masykur Musa, Nusron Wahid, Yahya Ma’shum, Wahidah Syuaib, Mustofa Zuhad, Masrur Ainun Najih, Eman Hermawan, Amir Ma’ruf, Zaini Rahman, Idi Muzayad, Rodli Kailani, Luluk Nur Hamidah, Ucok Sky Khadafi, Daniel Zuhron, Eem Marzuhis, serta ratusan alumni dan kader PMII meramaikan acara.
Ketua Dewan Pembina IKA-PMII Achmad Bagja mengatakan, momentum muktamar tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh para alumni PMII. Sebagian besar alumni PMII telah aktif di NU dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah, serta aktif di berbaagai perangkat NU baik di lembaga, lajnah maupun badan otonom di bawah NU.
“Muktamar tidak sekedar rutinitas. Berbagai perkembangan menjelang muktamar perlu respon serius. Ini sudah ada iklim yang tidak baik menjelang muktmar, padahal yang ngurus juga alumni PMII semua. Kita harus menciptakan suasana lebih kondusif agar muktamar lebih produktif dan menghasilkan gagasan besar. Kita tidak berbicarakepentingan orang perorang atau kelompok, tetapi cita-cita besar NU,” ujarnya. (Agus Baha’udin Anwar).
Sumber : Website LAKPESDAM NU
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar IKA-PMII Achmad Muqowam berharap para kader PMII berkontribusi dalam membangun NU ke depan. “Bulan Syawal (Muktamar) adalah momentum bagi kita untuk berkontribusi bagi NU,” katanya.
Sejumlah tokoh IKA-PMII yang hadir dalam acara buka bersama antara lain, KH Nuril Huda (pendiri PMII), KH Ahmad Bagdja dan KH Masyhuri Malik (Dewan Pembina), Enceng Shobirin, Imdadun Rahmat, dan Adnan Anwar (Wasekjen PBNU), Hanif Dakhiri (Sekjen IKA-PMII yang juga Menteri Tenaga Kerja), dan Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama).
Sejumlah tokoh IKA-PMII yang aktif di partai politik juga hadir, antara lain Arvin Hakim Thoha (DPR RI PKB), Ahmad Mubarok (Partai Demokrat), Abdul Kadir Karding (Sekjen DPP PKB), Idrus Marham (Sekjen DPP Golkar), dan Endin Sofihara (PPP).
Adapun beberapa mantan Ketua Umum PB PMII dan para aulumni yang yang aktif di pemerintahan, badan otonom NU, ormas dan berbagai profesi juga hadir, antara antara lain Ali Masykur Musa, Nusron Wahid, Yahya Ma’shum, Wahidah Syuaib, Mustofa Zuhad, Masrur Ainun Najih, Eman Hermawan, Amir Ma’ruf, Zaini Rahman, Idi Muzayad, Rodli Kailani, Luluk Nur Hamidah, Ucok Sky Khadafi, Daniel Zuhron, Eem Marzuhis, serta ratusan alumni dan kader PMII meramaikan acara.
Ketua Dewan Pembina IKA-PMII Achmad Bagja mengatakan, momentum muktamar tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh para alumni PMII. Sebagian besar alumni PMII telah aktif di NU dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah, serta aktif di berbaagai perangkat NU baik di lembaga, lajnah maupun badan otonom di bawah NU.
“Muktamar tidak sekedar rutinitas. Berbagai perkembangan menjelang muktamar perlu respon serius. Ini sudah ada iklim yang tidak baik menjelang muktmar, padahal yang ngurus juga alumni PMII semua. Kita harus menciptakan suasana lebih kondusif agar muktamar lebih produktif dan menghasilkan gagasan besar. Kita tidak berbicarakepentingan orang perorang atau kelompok, tetapi cita-cita besar NU,” ujarnya. (Agus Baha’udin Anwar).
Sumber : Website LAKPESDAM NU
No comments:
Post a Comment