SEKILAS TENTANG PMII - PMII KOTA TASIKMALAYA

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, 23 December 2012

SEKILAS TENTANG PMII


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi kemahasiswaan independen, non-frofit, yang didirikan pada 17 April 1960, di Bandung. Identitas PMII secara umum terletak pada tiga ruang gerak: Intelektual, Keagamaan, dan Kebangsaan. Identitas tersebut menjadi kekuatan moral dan spiritual untuk memaknai kehidupan berbangsa yang sasarannya adalah untuk menegakkan asas keadilan sosial, mengimplementasikan kedaulatan rakyat (demokrasi), dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Sebagai organisasi Islam, PMII meyakini bahwa kehadirannya adalah untuk mewujudkan peran khalifatullah fil ardhi, meneruskan risalah kenabian dan menjadi rahmat bagi semua manusia. Sebagai organisasi yang berasaskan Pancasila, PMII mempunyai komitmen kebangsaan yang utuh dan proporsional, yang diaktualisasikan melalui partisipasi dalam pembangunan watak bangsa yang berprikamanusiaan dan berkeadilan.

Integrasi dari paham keagamaan dan kebangsaan tersebut, mengharuskan PMII berdialektika aktif dengan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perwujudan nyata dari dialektika itu adalah komitmen organisasi terhadap persoalan-persoalan mendasar masyarakat dan kemanusiaan, yang seringkali merupakan akibat negatif yang mengiringi proses pembangunan. Secara kategoris, persoalan-persoalan itu dapat dipilah ke dalam beberapa hal: persoalan keberagamaan dan kebudayaan; pemerataan ekonomi dan perwujudan keadilan sosial, demokratisasi, pemberdayaan masyarakat sipil (civil society) dan penegakan hak asasi manusia; dan kepedulian terhadap limgkungan.

Realitas dalam gambaran ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan wajah PMII dan orientasi pengembangan yang dilakukan. Gerak perubahan dimengerti dalam bangunan kesejatian kesadaran atas realitas yang penuh, kepercayaan kekuatan budaya, tradisi, dan ritualnya, pilihan gerakan dan keberpihakan serta dalam bentuknya yang sangat praktis pola-pola gerakan yang dikembangkan. Revolusi makna PMII mulai dari penumbuhan wacana Independensi sebagai kekuatan untuk menjaga eksistensinya dari intervensi, kooptasi, dan hegemoni kekuatan mainstrem dari luar, termasuk yang dikembangkan dan diideologikan oleh negara.

Wacana Independensi kemudian berkembang dan terus melakukan metamorfosis sampai pada titik baru bangunan kemandirian. Sebagai upaya untuk mengarahkan pada kekuatan masyarakat yang independen dan mempunyai kemandirian, kemudian tumbuh filosofi gerakan Liberasi. Pendekatan Akhlussunnah Waljama'ah bukan lagi sebagai sebuah mazhab tetapi seabagai manhaj al-fikr (metodologi berfikir) dengan melakukan telaah kritis atas nilai-nilai universal yang memihak kepada masyarakat (civil society), telaah kritis atas wacana-wacana yang dikembangkan negara, serta pembiasaan pemberdayaan masyarakat sipil sebagai perwujudan cita-cita masyarakat terbuka (open society) dan sejahtera. Sehingga free market of ideas betul-betul terjadi dalam ruang publik. Wacana ini kemudian sebagai mainstream gerakan dan menjadi pijakan pergerakan secara institusional.



INDEPENDENSI PMII
Pada awal berdirinya PMII sepenuhnya berada di bawah naungan NU. PMII terikat dengan segala garis kebijaksanaan partai induknya, NU. PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjuttnya sejak dasawarsa 70-an, ketika rezim neo-fasis Orde Baru mulai mengkerdilkan fungsi partai politik, sekaligus juga penyederhanaan partai politik secara kuantitas, dan issue back to campus serta organisasi- organisasi profesi kepemudaan mulai diperkenalkan melalui kebijakan NKK/BKK, maka PMII menuntut adanya pemikiran realistis. 14 Juli 1971 melalui Mubes di Murnajati, PMII mencanangkan independensi, terlepas dari organisasi manapun (terkenal dengan Deklarasi Murnajati). Kemudian pada kongres tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat, diwujudkanlah Manifest Independensi PMII. Namun, betapapun PMII mandiri, ideologi PMII tidak lepas dari faham Ahlussunnah wal Jamaah yang merupakan ciri khas NU. Ini berarti secara kultural- ideologis, PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunnah wal Jamaah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Dengan Aswaja PMII membedakan diri dengan organisasi lain. Keterpisahan PMII dari NU pada perkembangan terakhir ini lebih tampak hanya secara organisatoris formal saja. Sebab kenyataannya, keterpautan moral, kesamaan background, pada hakekat keduanya susah untuk direnggangkan
IV. MAKNA FILOSOFI PMII
Dari namanya PMII disusun dari empat kata yaitu “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia” .
Makna “Pergerakan” yang dikandung dalam PMII adalah dinamika dari hamba (makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya.
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.
V.  SEJARAH PMII LOKAL
Dari perjalanan panjang sejarah PMII, bahwasannya PMII telah menyebar keseluruh pelosok bumi pertiwi ini termasuk di Tasikmalaya, PMII pertama kali hadir di Tasikmalaya sekitar tahun 1962, yang digagas oleh para mahsiswa NU yakni sahabat Cholil Rahmansjah, H. E Hidayat, A.E. Bunyamin, mereka meneguhkan niat untuk mengibarkan lambang perisai biru PMII di tanah sukapura ini. Alhamdulillah 54 tahun organisasi yang bernama PMII telah berdiri di tanah sukapura ini, banyak torehan tinta sejarah yang telah dituliskan, banyak kontribusi yang telah diberikan, banyak gerakan – gerakan yang telah dilakukan baik di ranah akademik, penguatan kultural NU, penguatan tradisi – tradisi budaya yang ada di Tasikmalaya, hingga gerakan – gerakan moral maupun sosial yang telah dilakukan.
Yang pada akhirnya salah satu goresan sejarah yang dapat dikenang warga Tasikmalaya adalah ketika PMII melakukan satu bentuk perlawanan terhadap rezim otoritarianisme ( orde baru ) dan militerisme yang sudah semakin parah di Tasikmalaya, pada tanggal 26 Desember 2006 yang terkenal dengan tragedi Tasik Kelabu, bahwa PMII telah merubah satu tatanan sosial yang ada di Tasikmalaya. Yang pada akhirnya tragedi tersebut menjadikan tolak ukur bagi para mahasiswa di seluruh Indonesia wabil khusus Untuk segenap warga pergerakan untuk melakukan satu bentuk perlawanan terhadap rezim orde baru.
Pasca reformasi pun banyak kader – kader PMII yang sudah menduduki berbagai macam leading sektor dari mulai tokoh masyarakat, pengurus pondok pesantren, wakil rakyat, birokrasi hingga Bupati dan wakil bupati Tasikmalya telah mampu kita rebut.
Mudah-mudahan misi PMII dalam memperjuangkan Islam Indonesia akan tetap survive ( bertahan ) selama spirit perubahan masih tetap ada dan menjadi roh gerakan dalam jiwa sahabat – sahabat pergerakan.
Ada pun nama pengurus cabang PMII Tasikmalaya dari masa khidmat pertama diantaranya :
PMII TASIKMALAYA
MASA HIDMAT
KETUA UMUM
SEKRETARIS UMUM
1961-1965
Cholil Rahmansjah
Toha mukhtar
1965-1969
E. Hidayat
Rahmat Kl Atmaja
1969-1977
Dahlan Khudlori
Muhdir susilo
1977-1981
Badruzaman
Cecep N Hariri
1981-1986
Tatang Farhanul Hakim
Nandang AH
1986-1987
Mawardi Is
Moh Mansyur KW
1987-1989
A.Suhaeri Gaos
Ahmad yani
1989-1990
Diswana Adikara
Didi ch Khudlori
1990-1992
Yayat Ruhiyat Noor
Aep saepudin
1992-1993
Nurul Awwalin
Tedih Sukmadin
1994-1996
Arif Ismail Khowas
Mas Ahmad
1996-1998
Abdul Muis Al-Maun
Abdul Falah Surya
1998-1999
Sayarif Nuryana
Agus Darajat
1999-2000
Endang Rusyanto
Hendi Rohendi
2000-2001
Jejeng Jenal Muttaqien
Andi ibnu Hadi
2001-2002
Andi Ibnu Hadi
Aang Budiana
2002-2003
Hasan Asy’ari
Iat Kadar solihat
2003-2004
Heni Hendini
Mas Agus

Seiring dengan dilakukannya pemkeran wilayah Tasikmalaya,  pada tahun 2003 PMII pun melakukan pemisahan antara kota dan kabupaten Tasikmalaya, yang semata – mata agar PMII bisa lebih konsentrasi menggarap kaderisasi di tiap daerah baik kota maupun kabupaten Tasikmalaya.
Setelah dipecah PMII Kabupaten Tasikmalaya memiliki basis di wilayah kampus Cipasung dan Suryalaya, sedangkan PMII kota Tasikmalaya telah memiliki basis di 7 kampus yakni, STAI Tasikmalaya, UNSIL Tasikmalaya, STISIP Tasikmalaya, STHG Tasikmalaya, STMIK Tasikmalaya, STAINU Tasikmalaya dan Tahun 2014 ini sedang melakukan proses perampungan pendirian komisariat di 1 kampus yakni Poltek Triguna Tasikmalaya, dan 2 target pendirian Komisariat di UPI Tasikmalaya dan STIA Tasikmalaya, sehingga ketika semuanya itu dapat terealisasi PMII mampu mengembangkan sayap gerakannya di setiap kampus yang ada di Tasikmalaya.
Nama – nama pengurus cabang PMII pasca pemekaran :

PMII KOTA TASIKMALAYA
NO
TAHUN
KETUA UMUM
SEKRETARIS UMUM
1.
2004 - 2006
Irfan Nurdiansyah
Nana Sumarna
2.
2006 - 2007
Aditya Syahril
A. Muqit Nuryadin
3.
2007 - 2008
Gun – Gun Setiawan
Abdullah Ahyani
4.
2008 - 2009
A. Muqit Nuryadin
Dhany Tardiwan Noor
5.
2009 - 2010
Encep Najmudin
Agung Fazlurrahman
6.
2010 - 2012
Arif Abdurrahman, S.Ip
Eki Sirojul Baehaqi
7.
2013 - 2014
Eki Sirojul Baehaqi, SH
M. Farid
8.
2014 - 2015
Ajat Sudrajat, S.Kom
Epul Kusnaedi

Mudah-mudahan generasi ke generasi bisa semakin membawa PMII semakin besar dan jaya, dan tetap mengepalkan tangan untuk melakukan perubahan – perubahan dan menebarkan Islam Indonesia dibumi Nusantara ini.

Adapun beberapa alumni PMII Tasikmalaya yang telah berhasil berkiprah dan menduduki jabatan strategis sesuai dengan potensi dan profesinya masing-masing :

1.
Tatang F.Hakim
:
Bupati Tasikmalaya
2.
A.E Hidayat
:
Wakil Bupati Tasikmalaya
3.
Aris Jauhari S.IP
:
Anggota DPRD Kab. Tasikmalaya ( F. GOLKAR )
4.
Nurul Awalin
:
Anggota DPRD Kota Tasikmalaya ( F. GOLKAR )
5.
Momon Sam’an
:
Anggota DPRD Kab. Tasikmalaya ( F. KB )
6.
Andi Sulanjani
:
Anggota DPRD Kab. Tasikmalaya ( F. Demokrat )
7.
H. Didi Hudaya
:
Katua Tanfidzyah NU Kota Tasikmalaya
8.
Yoyo Abdul Aziz
:
Ketua NU Kota Tasikmalaya
9.
Endang Rusyanto
:
Ketua KNPI Kota Tasikmalaya
10.
Asep Hernandi
:
Sekjend DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya
11.
Abdul Falah
:
Guru / Akademisi
12.
Adang Nurdin
:
Kepala Sekolah M A / Akademisi
13.
Abdul Muis
:
Mantan Anggota DPRD Provinsi JABAR
14.
Diswana Adhikara
:
Kabag Kesra Pemda Tasikmalaya




VI. LAMBANG PMII
Lambang PMII diciptakan oleh H. Said Budairi. Lazimnya lambang, lambang PMII memiliki arti yang terkandung di setiap goresannya. Arti dari lambang PMII bisa dijabarkan dari segi bentuknya (form) maupun dari warnanya.
Dari Bentuk :
  1. Perisai berarti ketahanan dan keampuhan mahasiswa Islam terhadap berbagai tantangan dan pengaruh luar
  2. Bintang adalah perlambang ketinggian dan semangat cita- cita yang selalu memancar
  3. Lima bintang sebelah atas menggambarkan Rasulullah dengan empat Sahabat terkemuka (Khulafau al Rasyidien)
  4. Empat bintang sebelah bawah menggambarkan empat mazhab yang berhauan Ahlussunnah Wal Jama’ah
  5. Sembilan bintang sebagai jumlah bintang dalam lambing dapat diartikan ganda yakni :
  6.  Rasulullah dan empat orang sahabatnya serta empat orang Imam mazhab itu laksana bintang yang selalu bersinar cemerlang, mempunyai kedudukan tinggi dan penerang umat manusia.
  7.  Sembilan orang pemuka penyebar agama Islam di Indonesia yang disebut WALISONGO.
Dari Warna :
  1. Biru, sebagaimana warna lukisan PMII, berarti kedalaman ilmu pengetahuan yang harus dimiliki dan digali oleh warga pergerakan. Biru juga menggambarkan lautan Indonesia yang mengelilingi kepulauan Indonesia dan merupakan kesatuan Wawasan Nusantara.
  2. Biru muda, sebagaimana warna dasar perisai sebelah bawah, berarti ketinggian ilmu pengertahuan, budi pekerti dan taqwa.
  3. Kuning, sebagaimana warna dasar perisai- perisai sebelah bawah, berarti identitas kemahasiswaan yang menjadi sifat dasar pergerakan lambing kebesaran dan semangat yang selalu menyala serta penuh harapan menyongsong masa depan.


SUSUNAN PENGURUS CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
PC. PMII KOTA TASIKMALAYA
MASA KHIDMAT 2014/2015

MAJELIS PEMBINA CABANG
KETUA                                                             : Andi Ibnu Hadi S.H
ANGGOTA                                                        : Hasan Asy’ari S.Pd.I
Aris Jauhari S.IP
Adang Nurdin S.Pd.I
Heni Hendayani
Deni Abdul Aziz
Irfan Nurdiansyah
Jono Sujono S.H
Basir Kuswandi
Aang Budiana S.Ag
Aceng Mukhtar Safe’i, S. Ag
Muqit Nuryadin
Abdul Latif S.IP
Aditya Syahril Ramdani
Gun-Gun Setiawan S.Pd.I
Ahmad Junaedi
Dhani Tardiwan S.IP
Anton Hilman
Abdulah Ahyani
Dadi Hardiman
Encep Najmudin
Arief Abdurrahman S.IP

BADAN PENGURUS HARIAN
KETUA UMUM                                                 : Ajat Sudrajat
KETUA  I (BIDANG INTERNAL)                    : Wahab Sudrajat
KETUA  II (BIDANG EKSTERNAL)                : Sidiq Muttaqin
KETUA  III (BIDANG KEAGAMAAN)            : Lukmanul Hakim

SEKRETARIS UMUM                                       : Epul Kusnaedi
SEKRETARIS I (BIDANG INTERNAL)            : Aris Yulda Ardiana
SEKRETARIS II (BIDANG EKSTERNAL)        : Derry Ramdhani
SEKRETARIS III (BIDANG KEAGAMAAN)    : Eko Nurrahmat

BENDAHARA UMUM                                      : Jana Ermaya
                                                                       

BIRO BIRO :
BIRO KADERISASI, DAKWAH DAN KAJIAN ISLAM
KOORDINATOR                                               : Asep Marfu
ANGGOTA                                                        : Saepul Aziz

BIRO EKSPLORASI TEKNOLOGI INFORMASI
KOORDINATOR                                               : Joni Halim
: Ahmad Basar

BIRO HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMERINTAH DAN KEBIJAKAN PUBLIK
KOORDINATOR                                               : Sapta Ginanjar
ANGGOTA                                                        : Hari Ramdhani Majid

BIRO ADVOKASI, HAM, DAN LINGKUNGAN HIDUP
KOORDINATOR                                               : Imam Tantowi Jauhari
ANGGOTA                                                        : Ujang Ruslan

BADAN SEMI OTONOM
KORP PMII PUTRI
KETUA                                                            : Hilfa Ilham Maulida
SEKRETARIS                                                   : Gina Yatul Aula
 

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here