INDONESIA ‘JUARA’ AKSES SITUS PORNO?? - PMII KOTA TASIKMALAYA

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, 13 January 2015

INDONESIA ‘JUARA’ AKSES SITUS PORNO??


Indonesia secara mengejutkan tercatat sebagai negara penyumbang lonjakan trafik pengunjung situs porno terbesar dunia lewat mobile. Padahal, sejak beberapa tahun terakhir, pemblokiran terus digeber Kementerian Kominfo.

Sejak eranya Tifatul Sembiring masih jadi Menteri Kominfo, pemblokiran pornografi terus jadi isu utama yang digoreng. Meskipun dari klaim yang pernah disampaikan Kominfo telah menutup jutaan akses situs porno, nyatanya masih bobol juga.

Data dari laporan tahunan sebuah situs porno terbesar di Amerika Serikat menyebutkan, Indonesia menduduki peringkat kedua dunia untuk urusan trafik terbesar konten esek-esek melalui perangkat mobile.

Trafik mobile dari smartphone maupun tablet yang datang dari alamat internet Indonesia mengalami pertumbuhan 457% sepanjang 2014 lalu. Lonjakan trafik ini cuma kalah dari Turki yang mencatatkan lonjakan 653%.

Angka ini jelas mengejutkan karena Kominfo sejak lima tahun yang lalu telah meminta seluruh penyelenggara internet (ISP) di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 perusahaan agar memblokir situs (domain name system/DNS) dan konten pornografi dengan menggunakan kata kunci (keyword) tertentu.

“Harapan kami bisa memblokir 90% trafik pornografi di internet Indonesia. Tapi kalau sudah bisa 70%-80% saja kami sudah senang. Setidaknya kami sudah berupaya,” kata Tifatul di awal-awal masa kepemimpinannya.

2014 menjadi tahun terakhir Tifatul Sembiring memimpin Kominfo, dan kemudian tongkat estafet diserahkan kepada Rudiantara lalu. Sama seperti Tifatul, Rudiantara yang sebelumnya mantan petinggi sejumlah operator telekomunikasi ini juga punya concern yang sama soal pornografi.

Sejak awal kepemimpinannya di Kementerian Kominfo per akhir Oktober 2014 lalu, ia menegaskan tak ada kata kompromi untuk pornografi. Otomatis, program pemblokiran yang mengandalkan database Massive Trust Positif ini pun terus dilanjutkan.

Dengan temuan masih tingginya akses pornografi lewat jaringan operator, lantas bagaimana tanggapan menteri yang pernah memimpin Telkom, Indosat, Telkomsel, dan XL Axiata ini. Apakah ia merasa operator kecolongan?

“Bisa terjadi, Chief, bagi operator seluler yang juga menjadi ISP. Karena sistem saat ini Kominfo meminta ISP untuk melakukan blocking, pelaksanaan oleh ISP. Kominfo saat ini sedang menyiapkan DNS, sehingga bila diperlukan blocking bisa dilakukan terpusat,” singkatnya, seperti dikutip dari detikINET, Selasa (13/1/2015).



Lalu Mengapa Orang Indonesia begitu Doyan Mengakses Situs Porno??

http://images.detik.com/content/2015/01/13/398/070954_161744_sexting2460.jpg

Laporan sebuah situs porno di Amerika Serikat menempatkan pengguna internet mobile di Indonesia sebagai salah satu pengunjung terbanyak. Di mata psikolog, fenomena ini berhubungan dengan kultur yang masih menganggap tabu urusan seks.

“Hal yang berbau seks atau pornografi masih dianggap tabu. Ini yang biasanya suka memicu kebanyakan remaja untuk membuka situs-situs berbau pornografi,” kata Debora Basaria, M.Psi, psikolog klinis dari Universitas Tarumanagara, Senin (12/1/2015).

Tak hanya itu, Debora juga menilai hal tersebut dapat terjadi pada remaja karena masa remaja ialah masa pubertas dan remaja biasanya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Saat orangtua tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan arahan, maka remaja cenderung mencari informasi tersebut sendiri melalui gadget.

Dalam pengamatan Debora, banyak orang tua yang masih terbatas pengetahuannya soal seks. “Masih sedikit orang tua yang sudah terbuka pikirannya, dan kebanyakan dari para orang tua masih mengandalkan pihak sekolah tentang pendidikan seks bagi para anaknya,” lanjut Debora.

Lalu bagaimana dengan orang dewasa yang juga membuka situs porno? Menurut Debora, bisa jadi karena orang dewasa tersebut sedang merasa kesepian, belum memiliki pasangan, atau pernah ditinggal oleh pasangannya.

“Tapi bisa juga membuka situs porno ini terjadi pada orang dewasa yang sudah menikah. Kalau bagi mereka yang sudah menikah itu kebanyakan membuka situs porno bersama pasangan untuk eksplorasi dan mencari variasi seks,” tutur Debora.

Bagi remaja, dampak mengunjungi situs porno antara lain berisiko mengalami kecanduan dan sulit berprestasi dengan baik di sekolah. Sedangkan untuk orang dewasa yang belum menikah, bisa berdampak pada sulitnya bagi mereka untuk menikmati aktivitas seksual yang sebenarnya di dunia nyata.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here