Sesungguhnya kerusakan negeri ini sudah sangat parah, kekuasaan
negara nyata-nyata dijalankan tanpa martabat. Praktek Korupsi dilaksanakan
dengan terang-terangan,kasar, dan bahkan berjamaah. Kekuasaan dan hukum
diperjualbelikan tak ubahnya barang dagangan. Keboborokan dalam penyelenggaraan
Negara bukan hanya dijajaran birokrasi pemerintahan saja, tetapi juga di lembaga-lembaga
lain semisal DPR, kepolisian, dan yang
paling sering terdengar yaitu di lingkungan partai politik.
Saat ini dunia perpolitikan kita baik level nasional maupun
daerah begitu semerawut. Untuk menjadi Gubernur saja seseroang harus
mengeluarkan dana puluhan bahkan miliaran rupiah. Begitu pula untuk menjadi
walikota/wakil walikota, sang kandidat harus mengeluarkan Rupiah yang
tidak sedikit. Begitu pula untuk menjadi anggota DPR/D, uanglah yang menjadi faktor penentu dalam pengumpulan suara. Hal
itu juga menjadi salah satu sebab kenapa elit-elit bangsa ini mempunyai
perilaku korup, karena mereka menganggap ketika mencalonkan diri berarti mereka
telah menanam modal yang suatu saat ketika mereka telah berkuasa akan melakukan
segala cara agar modal yang ditanam kembali utuh bahkan berBunga. Semua ini
terjadi karena yang dikembangkan adalah politik uang, politik dijadikan sebagai
kendaraan untuk meraih kekuasaan.
Indonesia kini menduduki peringkat yang cukup tinggi dalam hal
korupsi. Korupsi
adalah salah satu faktor besar penyebab kemunduran Negara, anggaran Negara yang
yang semestinya digunakan untuk kesejahteraan rakyat malah dirampas oleh
sekelompok manusia yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab, Sementara
yang menjadi salah satu sebab terjadinya Korupsi adalah rendahnya penghayatan
tentang nilai-nilai moralitas. Orang-orang pergi ke mesjid, greja, dlsb, begitu
bangga dengan kepercayaan yang
dianutnya, tetapi korupsi terus dilakukan baik dalam skala kecil atupun skala
besar.
Rakyat saat ini melalui media massa melihat dengan jelas
kelakuan penyelenggara negara yang korup, bahkan tidak sedikit diantaranya
malah cakar-cakaran rebutan kekuasaan dan banyak juga manusia munafik yang
sambil “cuci tangan”, mereka meneriakan kebenaran. Padahal masyarakat sangatlah
paham bahwa pentas kampungan yang mereka pertontonkan adalah pertarungan antara
rampok dan garong.
Anehnya, rakyat yang baik, bahkan LSM yang dengan gencar
mengkritik pemerintah pun, ketika mendapat kesempatan menjadi elit ternyata
malah berubah menjadi rusak. Yang paling ironis, masyarakat luas sudah
menganggap bahwa perilaku korupsi adalah satu kejahatan yang sudah menjadi
budaya yanag akan sangat sulit untuk dihilangkan dari negara ini.
Itulah fenomena yang ada saat ini....
Next Time


No comments:
Post a Comment