HILANGNYA KEMANDIRIAN INTELEKTUALITAS - PMII KOTA TASIKMALAYA

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, 20 January 2014

HILANGNYA KEMANDIRIAN INTELEKTUALITAS

Oleh : Miptah Hurrizqi
Pada dasarnaya manusia dilahirkan ke bumi ini menjadi kholipah (kholipah fiil ardi), itu hasil dialog antra Alloh Swt dengan malaikat (dialog ghoib) yang menghasilkan manusia untuk memegang amanah yang diberikan Alloh Swt, karena memang manusia diberi kelebihan yaitu akal untuk berfikir bagaimana untuk menjalankan amanah yang diberikan Alloh Swt untuk menjadi kholipah fiil ardi memilih mana yang benar dan salah.
Pemikiran manusia atau sering disebut buah karya pemikiran manusia sering kali menjadi keanekaragaman yang mewarnai dunia mulai dari tata cara beribadah, pengembangan teknologi dan tatacara mengatur hidup manusia (politik).
Melihat  tuturan kata diatas jelas sekali bahwasannya pemikiran sangatlah berkembang dari masa ke masa demi kesesuaian zaman, yang menjadaikan dunia lebih berwarna karena dalam berfikir itu tidak ada larangan untuk menciptakan sesuatu hal yang baru apalagi demi perubahan untuk masa depan yang lebih baik menciptakan kesejahteraan sosial. Mencoba berfikir politik sangatlah penting karna pada daranya manusia dilahirkan untuk berpolitik bagaimana cara mengatur hidup baik individu atau masyarakat sosial demi perubahan yang nyata, perubahan yang dinamis tentunya sangat di idam-idamkan. “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah nasib suatu bangsa sehingga mereka sendiri lebih dulu ber ikhtiyar untuk mengubah nasib mereka sendiri”.
Pemikiran-pemikiran terdahulu senantiasa diteruskan oleh ahli pemikir (yang lebih kita kenal kaum intelektualitas) yang memandang bahwasnya pemudalah yang cocok muntuk menyandang gelar kaum intelektual karna memang tulang punggung negara adalah pemuda yang senantiasa haus akan perubahan untuk menjadai lebih baik.
Permasalahannya pemuda sekarang ini seringkali lupa akan idealisme nya seorang pemuda, lupa akan tanggung jawab sosialnya yang senantiasa untuk melakukan perubahan dan lebih condong untuk  menjadi pemuda yang hidonis yang tidak peduli akan lingkungannya dan lebih baik mementingkan dirinya sendiri.
Sejarah mencatat para pemuda menjadi pelopor untuk melakuakn perubahan yag signifikan dari berbagai sudut demi tercapainya keadilan yang dirasakan secara bersama,buah pemikirannya sangat menjulang tinggi dari segi pemikiran nya yang senatiasa di implementasikan lewat karya-karya baik secara lisan ataupun tulisan, bahkan seringkali dilontarkan secara langsung lewat kritikan dan itu idealnya seorang pemuda perubahan lewat kritikannya yang pedas demi menginginkan perubahan yang signifikan. Karena memang dalam menyampaikan sebuah pendapat itiu tida ada larangan dengan menganut sistem demokrasi. “Setiap orang bebas untuk mempunyai, mengeluarkan dan menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan atau tulisan melalui media cetak maupun electronik dengan memperhatikan nilai-nilai agama, kesusilaaan, kepentingan umum dan keutuhan bangsa”.
Untuk saat ini pemikiran akan sejarah perubahan yang dilakukan oleh para pemuda perubahan yang dilakukan dari segi manapun yang senatiasa siap untuk menyampaikan kritikan pedasnya demi untuk membangun.
Disitulah besarnya peranan seorang pemuda perubahan yang senatiasa terus berjuang untuk menciptakan hal yang baru menuju arah yang lebih baik sebagai midle class yang menengahi antara masyarakat dengan kaum elit pemerintahan. Soekarno pernah berkata, "Berikan aku 10 pemuda maka aku akan menguasai dunia". Itulah yang perlu kita telaah peran besar seorang pemuda dari segi berfikir untuk menciptakan perubahan.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here