Membincang Pendidikan - PMII KOTA TASIKMALAYA

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, 6 March 2013

Membincang Pendidikan

Eki Sirojul Baehaqi (Ketua Umum PC. PMII Kota Tasikmalaya)

 

Pendidikan merupakan hal penting yang harus menjadi fokus perhatian bersama bagi setiap stakeholders. Proses pendidikan yang benar yang diharapkan dapat dijalankan oleh setiap pemeran pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat yang paling tinggi. Bila kita membaca kembali pesan yang disampaikan oleh bapak pendidikan nasional, (alm) Ki Hadjar Dewantara, beliau mengatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk memanusiakan manusia sehingga manusia menjadi merdeka. Dan beliau mengatakan pendidikan karakter merupakan proses yang semestinya dijalankan.

Mari kita coba melihat kembali definisi pendidikan; menurut  wikipedia bahwa “education in its general sense is a form of learning in which knowledge, skills, and habits of a group of people are transferred from one generation to the next through teaching, training, research, or simply through autodidacticism.” Atau kita coba bandingkan dengan definisi di dalam oxford dictionary yang mengatakan bahwa “education is a process of teaching, training and learning, especially in schools or colleges, to improve knowledge and develop skills.” Dari kedua definisi tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan melibatkan beberapa aktifitas diantaranya  mengajar, belajar, berlatih, meneliti untuk membangun ilmu pengetahuan, keterampilan dan juga prilaku/ watak (habits). Hal ini selaras dengan gagasan Ki Hadjar Dewantara yang sudah dikemukakan diatas.

Dalam kesempatan ini penulis hanya sekedar mengingatkan bahwa mutu atau kualitas pendidikan menjadi sesuatu yang sangat utama. Karena mutu akan sangat menentukan kemajuan atau kemunduran peradaban suatu generasi baik saat ini maupun masa yang akan datang (next generation). Ironis ketika penulis mengamati beberapa fenomena yang terjadi pada generasi pelajar dan mahasiswa pada khususnya, dan dalam beberapa kesempatan sempat berdialog mereka mengatakan bahwa “persoalan bisa atau tidak bisa itu bukan hal yang penting yang penting bagi kami adalah dapat lulus dengan cepat serta mendapatkan ijasah (sertifikat kelulusan), agar dapat memudahkan untuk melamar pekerjaan dll”. Bila mind set seperti itu masih terpelihara pada pikiran-pikiran generasi kita, itu akan sangat berbahaya bagi kehidupan di masa yang akan datang. Malah mungkin kesucian pendidikan akan ternoda sehingga apapun alasannya dan bagaimanapun caranya, pendidikan dijadikan alat bagi kepentingan kelompok pragmatis tertentu untuk meraup keuntungan dengan menafikan hakikat tujuan pendidikan itu sendiri. Na’udzubillahi mindzalik.

Maka untuk merespon fenomena yang terjadi diatas perlu ada perhatian yang sangat serius dari pemerintah, pelaku pendidikan dan masyarakat umum untuk membangun pemahaman bersama tentang pentingnya meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan di daerah kita bersama (Kota Tasikmalaya). Terkadang penulis ingin bertanya kepada siapapun terkait dengan persoalan pendidikan ini; ”adakah hal yang lebih penting dari pada KUALITAS ? “ 
Wallohu’alam bisshowab.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad

Responsive Ads Here