PC PMII Kota Tasikmalaya menggelar Aksi Simpatik memberikan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), acara yang bertajuk CFD (Corruption Free Day) ini merupakan bentuk kepedulian Mahasiswa Tasikmalaya terhadap polemik yang menimpa 2 institusi penegak hukum yakni KPK dan POLRI.
Sebelumnya diberitakan di berbagai media tentang memanasnya hubungan antara 2 institusi penegak hukum yakni KPK dan Polri. Keadaan itu mendorong berbagai komunitas untuk turun ke jalan dan memberikan dukungan khususnya kepada KPK yang dinilai masih menjadi intitusi penegak hukum yang cukup bersih.
Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat menyampaikan kegelisahannya ketika melihat penyelenggara negara terus-terusan berkonflik. "Kondisi ini tentunya tidak boleh dibiarkan, jika penegak hukum sibuk berkonflik, tebar opini sana sini, yang akan tepuk tangan jelas para penjahat berdasi itu, suara kami tentunya merespon berbagai pandangan masyarakat, KPK harus dibela, Polri juga harus konsisten dengan reformasi birokrasinya", ujarnya di sela aksi.
Sementara itu, Korlap Aksi, Sapta Ginanjar memandang persoalan yang muncul antara KPK dan Polri merupakan persoalan politik, sehingga penyelesaiannya juga harus dengan cara politis. "Saya meyakini ini bukan hanya problem penegakan hukum, akan tetapi ada persoalan politik yang mendistorsi institusi penegak hukum, suara kami kecil, kita hanya turun aksi di kota tasik, tapi ini bukti kami peduli terhadap persoalan yang hari ini muncul, semoa tidak berkelanjutan". (red)
Sebelumnya diberitakan di berbagai media tentang memanasnya hubungan antara 2 institusi penegak hukum yakni KPK dan Polri. Keadaan itu mendorong berbagai komunitas untuk turun ke jalan dan memberikan dukungan khususnya kepada KPK yang dinilai masih menjadi intitusi penegak hukum yang cukup bersih.
Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat menyampaikan kegelisahannya ketika melihat penyelenggara negara terus-terusan berkonflik. "Kondisi ini tentunya tidak boleh dibiarkan, jika penegak hukum sibuk berkonflik, tebar opini sana sini, yang akan tepuk tangan jelas para penjahat berdasi itu, suara kami tentunya merespon berbagai pandangan masyarakat, KPK harus dibela, Polri juga harus konsisten dengan reformasi birokrasinya", ujarnya di sela aksi.
Sementara itu, Korlap Aksi, Sapta Ginanjar memandang persoalan yang muncul antara KPK dan Polri merupakan persoalan politik, sehingga penyelesaiannya juga harus dengan cara politis. "Saya meyakini ini bukan hanya problem penegakan hukum, akan tetapi ada persoalan politik yang mendistorsi institusi penegak hukum, suara kami kecil, kita hanya turun aksi di kota tasik, tapi ini bukti kami peduli terhadap persoalan yang hari ini muncul, semoa tidak berkelanjutan". (red)
No comments:
Post a Comment