Tasikmalaya (04/07/2014)
Berikut ini adalah Pernyataan Sikap dari Forum Santri Tasikmalaya :
Aksi itu sempat terjadi kericuhan antara santri dengan aparat kepolisian. Namun bisa terkendali.(wdj)
Dalam sejarah
Panjang Indonesia, dari mulai Kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, sampai
Reformasi, peranan Pondok Pesantren, Ulama/Kyai dan santri teramat sangat
besar. Di era kemerdekaan misalnya, Ulama dan Santri menjadi garda terdepan
dalam melawan para penjajah. Sebut saja KH. Hasyim Asy’ari, beliau lah orang
yang memberikan dorongan moril kepada masyarakat untuk senantiasa melawan
terhadap penindasan. Resolusi jihad adalah bentuk konkrit perlawanan Kaum Ulama
dan Santri terhadap Penjajahan Jepang.
Sampai dengan saat
inipun, peran Kyai dan Santri masih sangat besar dalam memberikan wawasan
keislaman kepada masyarakat. Atas dasar itu, maka semua bersepakat bahwa
Ulama/Kyai dan Santri merupakan entitas yang cukup besar, dan memberikan
kontribusi Luar Biasa bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia hari ini. Ini
menjadi satu keharusan bagi kita semua untuk senantiasa menghargai
Jasa-jasanya.
Akan tetapi, ketika
para Kyai mengusulkan gagasan besar untuk mengawal semangat perjuangan santri,
dengan mencetuskan tanggal 1 Muharram sebagai
Hari Santri Nasional. Salah seorang Oknum
dari Kader Partai Keadilan Sejahtera
yang katanya “Islam”, bahkan sebagai
salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia malah menganggap
bahwa Gagasan itu “SINTING”. Respon tersebut
jelas-jelas telah melukai hati Masyarakat Indonesia pada umumnya, dan Kaum
Pondok Pesantren (Kyai dan Santri) pada umumnya. Bagaimana tidak, seorang Kyai
yang memberikan gagasan seperti itu malah dianggap Ide “SINTING”, padahal
siapapun dan dimanapun seorang Kyai amat sangat di hormati oleh Masyarakat.
Masyarakat Kota
Tasikmalaya yang di kenal dengan “Kota
Santri”, jelas sangat kecewa. Pernyataan tersebut merupakan cerminan dari
kualitas kader Partai yang sangat tidak bobrok, dan tidak beretika. Statement tersebut menunjukan sikap
politik secara kolektif dari PKS terhadap Pondok Pesantren, dan hal ini
menunjukan bahwa PKS merupakan Partai yang tidak Memahami Sejarah NKRI.
Maka dari itu, kami dari Forum Santri Tasikmalaya
dengan tegas Menuntut:
- PKS HARUS MEMINTA MAAF KEPADA SELURUH RAKYAT INDONESIA KHUSUSNYA KEPADA PARA KYAI, SANTRI, DAN PIMPINAN PONDOK PESANTREN.
- MEMECAT SAUDARA FACHRI HAMZAH DARI ANGGOTA DPR-RI
KORLAP AKSI
AJAT SUDRAJAT


No comments:
Post a Comment