Tasikmalaya 25 Januari 2013, Pengurus Komisariat PMII STMIK
Tasikmalaya Tahun ini kembali menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA)
yang berlangsung selama 3 hari 2 malam bertempat di Yayasan Pondok Pesantren As-Salam
(YAPAS) Cieunteung-Tasikmalaya.
Kegiatan yang diikuti 16 orang mahasiswa dari berbagai
kampus ini dilaksanakan pada hari jum'at sore sampai minggu siang berlangsung
dengan sukses.
Menurut ketua panitia sahabat Dhika Hardhika, melalui kegiatan
MAPABA ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada calon anggota baru dalam
menimba ilmu dan mengubah pola pikir pemuda sebagai agen perubahan.
Sedangkan Ketua PK PMII STMIK Tasikmalaya Ajat
Sudrajat, memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia yang telah berhasil
melaksanakan mapaba ini, meski dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan.
''Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat melahirkan Pemimpin-pemimpin masa
depan untuk perubahan yang lebih baik lagi, harapnya.
Pembukaan acara MAPABA tersebut langsung dibuka oleh Pimpinan
Ponpes As-Salam dan Sekum PC PMII Kota Tasikmalaya Sahabat M. Farid, dalam
kesempatan yang sama, sahabat Farid menyampaikan kepada calon anggota PMII STMIK
Tasikmalaya untuk serius dan semangat dalam mengikuti kegiatan mapaba ini, agar
mereka menjadi kader yang ulul albab, dia juga menyampaikan permohonan maaf
karena Ketua Umum PC PMII Kota Tasikmalaya sahabat Eki Sirojul Baehaqi yang tidak
dapat hadir karena sedang melaksanakan tugas ke luar kota.
Dia juga menyampaikan bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) adalah organisasi pengkaderan artinya mencetak kadernya dalam
pelatihan-pelatihan formal yang salah satunya adalah Masa Penerimaan Anggota
Baru (MAPABA). Sedangkan MAPABA adalah merupakan penerimaan anggota baru di
PMII. Kaderisasi formal ini adalah kaderisasi yang dilaksanakan secara teratur,
berencana dan kaderisasi bersyarat serta pra syarat. Kaderisasi ini membatasi
diri pada ruangan/kelas. Oleh karena itu, Masa Penerimaan Anggota Baru ini
diharapkan dapat mewujudkan kader-kader yang militan dan loyal terhadap organisasi serta mempunyai komitmen
yang tinggi, memahami aswaja sebagai manhajul fikr dalam memahami Islam serta
memiliki kesadaran akan posisi dan tanggung jawab sebagai mahasiswa dalam
memperjuangkan idealisme secara institusional, proporsional, dan profesional.


No comments:
Post a Comment