Konferensi Cabang (Konfercab) Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) merupakan hajat besar dalam suatu proses pendewasaan
melalui pergantian kepemimpinan, dan momentum perumusan gerakan PMII dalam satu
tahun depan.
ada enam poin penting dan mendasar yang harus menjadi
perhatian dalam rangka mensukseskan Konfercab PMII.
Konfercab bukan hanya sekedar bicara
tentang pergantian tampuk kepemimpinan, apalagi hanya untuk sekedar menjadi
alat pelepas dahaga, bagi kader PMII yang haus akan jabatan. Konfercab harus
lebih concern (menyikapi), pada hal-hal yang menyangkut sosio politis, ekonomi,
dan sosial budaya masyarakat, dan yang menjadi prioritas utama adalah kader
PMII harus memposisikan diri menjadi Stakeholder (pengambil kebijakan)
pembangunan daerah.
2. Konfercab harus dapat merumuskan,
rekomendasi baik, untuk internal, maupun eksternal PMII, serta medesigen grand
solution (menciptakan solusi besar), dalam bentuk gerakan yang dimainkan oleh
PMII, agar rekomendasi tersebut tidak hanya menjadi wacana, dan menjadi hal
yang sia-sia.
3. PMII melalui konfercab harus
mencairkan stagnasi (jalan ditempat) yang terjadi dalam organisasi, agar dapat
memformulasikan gerakan PMII ke depan, sehingga mempunyai arah gerakan yang
jelas. Dan Konfercab harus mampu menjadi pembelajaran politik, bagi seluruh
kader PMII, sebagai wahana dalam menimba ilmu pengetahuan, untuk
diaktualisasikan pada pentas realitas.
4. Konfercab sarana menentukan
kepemimpinan, sehingga mampu menempatkan kader-kader pilihan sebagai pemimpin
di PMII, untuk menghindarkan diri dari praktek politik praktis, apalagi menjadi
boneka kaum elit politik.
5. Konfercab merupakan sebagai media untuk
kembali menyamakan persepsi gerakan PMII, sehingga dalam mengemplementasikan
visi dan misi untuk dijadikan aksi tidak terjadi benturan-benturan dalam ranah
gerakan akibat perbedaan pandangan.
PANDANGAN
UMUM PK PMII INFORMATIKA TASIKMALAYA ATAS KINERJA PENGURUS CABANG PMII
KOTA TASIKMALAYA 2011/2012
Berbagai
macam persoalan yang timbul dalam perjalanan roda organisasi menjadi sebuah
upaya dinamisasi organisasi dalam mengawal seluruh gerak aktifitas organisasi
tersebut. Dinamika inilah yang akan menjadi ujian bagi organisasi tersebut
dalam menjaga eksistensi dimana ia menspesialisasikan dirinya, sukses atau
tidak adalah penilaian dari seluruh aktifitas ke-organisasian yang
diselenggarakan, begitupun bagi PMII khususnya PMII Cabang Kota Tasikmalaya saat
ini.
Baik atau
buruk wajah yang ditampakkan bergantung kepada kualitas sumber daya manusia
yang menjadi perangkat didalamnya dan kualitas kerja yang diwujudkan dalam
perealisasian seluruh program kerja yang telah direncanakan sebelumnya.
Begitupun bagi seluruh pengurus PMII Cabang Kota Tasikmalaya, dalam mengemban
amanah organisasi merupakan tugas yang sangatlah berat dan sulit, tetapi hal
itu tidak akan menjadi berat jika dilakukan dengan penuh rasa memiliki yang
cukup tinggi terhadap organisasi ini.
Milikilah
kehormatan, karena tanpa kehormatan PMII bukanlah apa - apa dan para kadernya
bukanlah siapa - siapa. Memiliki dan sekaligus memperjuangkan organisasi ini
memang berat kalau itu dianggap berat dan akan menjadi ringan jika dianggap
ringan tetapi masalahnya adalah maukah dan ihlaskah kita sebagai kader
memperjuangkan Organisasi ini tanpa adanya tendensi apapun? Mengawal organisasi
ini hingga sampai kepada tujuan yang diinginkan membutuhkan perjuangan dan
semangat yang tinggi dalam menjalankannya. Realisasi itu butuh pemikiran,tenaga
dan keikhlasan, dan perlu adanya penempatan wilayah tersendiri agar apa yang
dijalankan tidaklah tumpang tindih antara kepentingan kelompok dan organisasi
berjalan secara alamiah dan tertata yang akan berkesan pada citra organisasi
dengan kesan yang cukup mapan dan cukup diperhitungkan di dunia kemahasiswaan.
Saat ini,
citra baik yang pernah ditunjukkan PMII Tasikmalaya terdahulu dengan berbagai
macam prestasi nampaknya sudah mulai luntur tergerus oleh keadaan. PMII tidak
lagi mampu berdiri di garda terdepan dalam mengkritisi realitas yang terjadi di
masyarakat, PMII saat ini seringkali kehilangan momentum dan kurang peka
terhadap isu – isu yang lagi aktual sehingga menjadi wajar apabila PMII
seringkali ketinggalan dalam menyusun melakukan gerakan baik dalam ruang
lingkup lokal maupun nasional.
Di tingkatan
lokal PMII Cabang Kota Tasikmalaya saat ini bisa dikatakan masih kurang
maksimal dalam melaksanakan tugasnya, ini ditunjukkan dengan adanya beberapa
persoalan serius yang muncul sebagai berikut:
1. Kurang terlihat upaya cabang dalam
menyikapi komisariat yang ‘sempat tertidur’.
2.
Perumusan
dan pengembangan pola pembinaan anggota yang kurang komprehensif.
3.
Kurangnya
upaya peningkatan kualitas aparatur organisasi
4.
Kurangnya
intensitas komunikasi antar Pengurus PMII Cabang maupun dengan pengurus
Komisariat
5. Belum tersedianya Media Informasi khusus
yang bisa menjadikan ruang tranformasi pengetahuan kepada masyarakat
Keadaan yang
sudah sedemikian rupa buruknya tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk
merubah keadaan menjadi lebih baik. Suasana perkaderan yang kondusif dan
menjanjikan harus benar – benar di upayakan agar kualitas kader yang dihasilkan
adalah adalah kader – kader yang mapan dan mampu menjawab segala tuntutan dan
tantangan zaman. PMII sudah sepantasnya melakukan kajian-kajian kritis, tela’ah
ilmiah yang dapat disumbangkan kepada masyarakat melalui pemerintah daerah.”
Hal ini sesuai dengan tri komitmen PMII yaitu Dzikir (Ibadah, , Fikir
(intelektualitas) dan Amal soleh (perbuatan). kedepan kader PMII harus mampu
menerapkan Tri komitmen PMII, sehingga dapat menciptakan kader yang mampu
bertarung dalam segala ranah, politik, ekonomi, dan ilmu pengetahuan,teknologi.
Wallahulmwafieq Illaa Aqwamit Tharieq
Tangan terkepal dan maju kemuka
Ajat Sudrajat
Ketua Umum PK PMII STMIK Tasikmalaya


No comments:
Post a Comment